Dalam Rangka Hari Lingkungan Hidup Teknik Lingkungan ITY Gelar Aksi Tanam Mangrove
29 Sep 2025 176
Program Studi Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Yogyakarta (ITY) menggelar aksi tanam mangrove di Muara
Progo, Bleberan, Banaran, Galur, Kulon Progo, Sabtu (26/4/2025). Kegiatan ini
merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Bumi dan menjelang Hari
Lingkungan Hidup Sedunia. Aksi ini menjadi bentuk kepedulian nyata sivitas
akademika terhadap ekosistem pesisir.
Sebanyak 50 peserta terlibat dalam
kegiatan tersebut. Mereka berasal dari dosen, mahasiswa Teknik Lingkungan
angkatan 2021–2024, serta perwakilan organisasi kampus seperti BEM, HMTL-ITY,
dan KSL. Tidak ketinggalan, masyarakat sekitar juga turut ambil bagian melalui
Paguyuban Tirto Manunggal.
Penanaman mangrove dipilih sebagai
langkah strategis dalam menjaga lingkungan. Mangrove memiliki fungsi penting
dalam menahan abrasi dan menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Selain itu,
mangrove juga menyerap emisi karbon dan menjadi habitat bagi berbagai spesies
laut. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat kebersamaan. Peserta
saling bahu-membahu menanam bibit mangrove di kawasan pesisir Muara Progo.
Cuaca cerah turut mendukung kelancaran proses penanaman.
Menurut Ketua Program Studi Teknik
Lingkungan Ir. Evy Kusumaningrum S.T, M.T, kegiatan ini sangat positif,
penanaman mangrove tidak hanya memberikan manfaat ekologis tetapi dapat menjadi
pembelajaran langsung untuk mahasiswa untuk melatih kepedulian sosial dan kerja
sama tim membangun rasa tanggung jawab sosial di kalangan mahasiswa. “Aksi
kecil jika dilakukan bersama bisa memberi dampak besar,” ujarnya. Kegiatan ini
juga memberikan pengalaman belajar langsung bagi mahasiswa. Mereka tidak hanya
mengetahui teori, tapi juga melihat dan terlibat langsung di lapangan. Hal ini
menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap isu lingkungan.
Presiden Mahasiswa - ITY Doniyen,
menyampaikan kesan mendalam setelah mengikuti kegiatan tersebut. Ia merasa
mendapat pemahaman lebih tentang pentingnya pelestarian mangrove. “Kami belajar
menghargai perjuangan mereka yang terus menjaga lingkungan,” katanya. Doniyen
juga berharap agar program studi tetap konsisten dalam mengadakan kegiatan
serupa. Ia melihat bahwa inisiatif ini mampu menginspirasi banyak pihak. Keikutsertaan
mahasiswa dalam aksi lingkungan ini menjadi cerminan semangat muda yang peduli
bumi.
Dukungan dari masyarakat lokal juga
sangat terasa dalam kegiatan ini. Ketua Paguyuban Tirto Manunggal, Nuryanto,
menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan kampus. Ia berharap kegiatan ini
bisa dilaksanakan secara rutin dan terjadwal. Menurut Ketua Tirto Manunggal
Bapak Nuryanto dan Bapak Surono dari Pelestari alam dan satwa (PADAS) sinergi
antara masyarakat dan akademisi perlu diperkuat. Kolaborasi ini diyakini bisa
membawa dampak nyata bagi pelestarian lingkungan. “Kami siap bersinergi jika
kegiatan seperti ini terus digelar,” ujarnya.
Kegiatan ini juga melibatkan berbagai
pihak dalam penyelenggaraannya. Dosen-dosen Teknik Lingkungan yang hadir dalam
Penanaman Mangrove yaitu Dr. Ir. MRS. Darmanijati., M.T, Dr. Retno
Susetyaningsih, S.T., M.P, Irene Arum AS. ST.,M.T, Sumarsono, S.Pd.,
M.Ling, Jumiati, S.T., M.Ling, Nurul Muyasaroh, S.Si, M.Sc, Endah Ayuningtyas,
S.Pd., M.Sc. Beberapa institusi yang memberikan dukungan antara lain Bumandhala
Group, Klinik Ultra Medica Yogyakarta, CV Cakra Kusuma Persada, CV Pandena
Multi Kreasindo, dan alumni TL-ITY. Kerja sama ini menjadi bukti pentingnya
gotong-royong lintas sektor.
Selain penanaman, peserta juga
diberikan edukasi mengenai manfaat mangrove. Materi disampaikan secara ringan
namun sarat makna ekologis. Para peserta tampak antusias mengikuti penjelasan
yang diberikan. Kegiatan ini bukan sekadar simbolis, tapi dirancang dengan
pendekatan edukatif. Mahasiswa diajak memahami fungsi ekologis, sosial, dan
ekonomi dari ekosistem mangrove. Tujuannya agar mereka tumbuh sebagai agen
perubahan di masa depan.
Prodi Teknik Lingkungan ITY
menargetkan agar kegiatan ini menjadi program tahunan. Dengan semakin luasnya
partisipasi, kegiatan ini diharapkan menjadi gerakan kolektif penyelamatan
pesisir. Aksi lingkungan ini juga menjadi sarana menjalin relasi harmonis
antara kampus dan masyarakat. Dengan semangat gotong-royong, kegiatan tanam
mangrove ini ditutup dengan refleksi bersama. Peserta saling berbagi kesan dan
harapan untuk kelestarian lingkungan. Langkah kecil ini menjadi pijakan untuk
masa depan bumi yang lebih hijau dan lestari.