CAMESS Teknik Kelautan ITY Selenggarakan Webinar Pengelolaan Pesisir Pantura Jawa

CAMESS Teknik Kelautan ITY Selenggarakan Webinar Pengelolaan Pesisir Pantura Jawa

27 Oct 2025       30

Kamis, 23 Oktober 2025 - Center for Coastal Marine Environmental Sustainable Studies for North and South Java Island (CAMESS) Teknik Kelautan Institut Teknologi Yogyakarta (ITY) menyelenggarakan Webinar Series kedua dengan tema “Pengelolaan Pesisir Pantura Jawa : Arah Kebijakan dan Strategi Terpadu dalam Pembangunan Infrastruktur dan Adaptasi Lingkungan”.

Webinar yang diselenggarakan secara daring tersebut menjadi ruang diskusi antara pemerintah, akademisi, organisasi masyarakat dengan menghadirkan narasumber  Akademisi ITY Edy Masduqi, M.Sc, Yayasan Konservasi Indonesia Ir. Victor Nikijuluw, M.Sc., Ph.D, Koordinator Informasi Iklim Terapan, Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Siswanto, PhD, Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Lalu Ardian Bagus Nugroho, ST.,MM.,MT, serta Perekayasa Teknologi Hidrodinamika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Ing. Widjo Kongko. Webinar dipandu oleh Dr (cand) Suraji, SP, MSi., yang merupakan Plt. Asdep Infrastruktur SDA dan Pangan, Deputi Infrastruktur Dasar, Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.

Rektor ITY Prof Chafid Fandeli, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan webinar ini. “Webinar ini menjadi forum untuk mempertemukan berbagai pihak dalam mendiskusikan upaya pengelolaan pesisir Pantura Jawa, saya sangat mengapresiasi webinar ini karena Pantura jawa merupakan salah satu wilayah yang sangat strategis dan memiliki beragam tantangan”, Ujar Chafid Fandeli.

Edy Masduqi, M.Sc menyoroti pentingnya keselasaran dalam perencanaan tata ruang pesisir dan wilayah daratannya untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan. Sementara Ir. Victor Nikijuluw, M.Sc., Ph.D menguraikan pentingnya “Jurisdictional Approach” dalam pengelolaan wilayah pesisir. “Jurisdictional Approach, dibutuhkan karena adanya ketidakcocokan tujuan oleh berbagai pihak serta  ketidaksesuaian dalam tujuan-tujuan sektoral oleh karena itu membutuhkan rekonsiliasi diantara aspek-aspek ekologi, lingkungan, pasar, pemerintah, kebijakan, program, penghidupan dan juga sisi produksi,” jelasnya.

Siswanto, PhD menyampaikan materi terkait dengan “kerentanan dan adaptasi perubahan iklim di wilayah pesisir PANTURA Jawa”. “Ekosistem laut sangat terdampak perubahan iklim sehingga perlu strategi adaptasi yang tidak hanya untuk mendukung aktivitas manusia tetapi juga untuk keselarasan dengan kehidupan hayati lautan”, Ungkap Siswanto.  

Lalu Ardian Bagus Nugroho, ST.,MM.,MT menyebutkan bahwa Banjir rob, banjir limpasan, tanggul jebol  serta landsubsidence telah mengancam wilayah Pantura Jawa. “Untuk mengatasi ancaman yang ada dilakukan strategi pengendalian banjir struktural dan non struktural, pembangunan struktural dengan menata perilaku air melalui pembangunan fisik seperti membangun waduk, embung, cabodam dan sebagainya,” Ujar Lalu Ardian.

Sedangkan penanggulangan banjir non struktural dengan cara menata perilaku manusia seperti konservasi dan partisipasi masyarakat” tambahnya.

Dr. Ing. Widjo Kongko menyampaikan materi terkait dengan “Teknologi Adaptasi Kenaikan Muka Air Laut di PanturaJawa: ForeINTiFlood Investigasi Forensik untuk Banjir Rob (Studi Kasus Pesisir Pekalongan Jawa Tengah)”.

“ForeINTiFlood adalah kerangka kerja untuk menginvestigasi secara forensik ancaman banjir rob di wilayah Pantura, teknologi ini untuk melacak jejak masuknya banjir rob di suatu wilayah,” Ungkap Widjo Kongko.

Webinar ini merupakan langkah nyata untuk mempertemukan berbagai pemangku kepentingan  dalam mendiskusikan pengelolaan Wilayah Pesisir Pantura Jawa. Dengan focus pada beragam ancaman bencana dan tantangan pembangunan. Hasil diskusi diharapkan dapat menjadi referensi penting dalam upaya perlindungan wilayah tersebut.  (Humas ITY/AS)